Pentingnya Inisiator untuk Sebuah Inovasi

Inovator adalah seseorang yang menciptakan atau mengembangkan ide, produk, atau proses baru yang inovatif dan dapat membawa perubahan positif. Inovator sering kali memiliki kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi yang kreatif untuk masalah yang kompleks. Sedangkan Inisiator adalah seseorang yang memulai atau mengawali sesuatu, seperti proyek, gerakan, atau ide. Bahkan sering kali inisiator memegang peran strategis apakah sebuah inovasi dapat dijalankan dan dapat diteruskan atau tidak.
Inovator memiliki Kreativitas (kemampuan untuk berpikir kreatif dan menciptakan ide-ide baru), kemampuan analitis (mampu menganalisis masalah dan menciptakan solusi yang efektif), inovator juga memiliki ketekunan (kemampuan mengatasi hambatan dan tantangan) dan kemampuan beradaptasi.
Sehingga seorang Inovator memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mereka membantu menciptakan solusi untuk masalah yang kompleks dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang.
Sedangkan Inisiator selain memiliki kreativitas, mereka juga memiliki jiwa kepemimpinan (memimpin dan memotivasi orang lain untuk bergabung dalam proyek atau gerakan mereka), dan sama sama memiliki ketekunan seperti halnya seorang inovator. Inisiator memainkan peran penting dalam mengembangkan dan mempromosikan ide-ide baru, serta membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Inovator dan inisiator memiliki peran yang berbeda meskipun keduanya sering kali terkait dengan menciptakan sesuatu yang baru. Perbedaan utama dari inovator dan inisiator adalah pada fokus tugas dan peran terhadap adanya inovasi.
Fokus, Inovator berfokus pada menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif, sedangkan inisiator berfokus pada memulai sesuatu yang baru dan memimpin upaya untuk membuat ide atau proyek tersebut menjadi kenyataan. Sedangkan terhadap peran, inovator dapat berperan sebagai pencipta atau pengembang, sedangkan inisiator berperan sebagai pemulai atau pemimpin.
Walaupun dalam beberapa kasus, seseorang dapat berperan sebagai both inovator dan inisiator, yaitu menciptakan sesuatu yang baru dan memimpin upaya untuk membuat ide atau proyek tersebut menjadi kenyataan.
Apa relevansinya kita memahami inovator dan inisiator ini?
Ketika Pemerintah Daerah dituntut meningkatkan kinerjanya sekaligus mendorong efisiensi birokrasi, jalan keluar yang dikedepankan adalah perlunya pengembangan inovasi yang terus-menerus. Dengan inovasi ini harapannya ada peningkatan produk dan layanan baik kebaruan, scale up atau kemudahan jangkauan utamanya pada pelayanan publik. Juga diharapkan ada penurunan biaya administrasi karena kemudahan dan pemangkasan birokrasi. Ada kemampuan antisipasi terhadap pola perubahan yang dinamis sekaligus memiliki jaminan keberlangsungan kerja.
Persoalan di birokrasi kita adalah adanya jenjang kewenangan dan perbedaan kompetensi. Semua orang/karyawan bisa menjadi inovator, tapi tidak semua orang/karyawan bisa berperan menjadi inisiator. Dalam lingkungan birokrasi yang kaku, hanya pimpinanlah yang bisa berperan sebagai inisiator. Sehebat apapun seorang inovator, ketika posisinya hanya sebagai bawahan dan pimpinan tidak mau mengambil peran sebagai inisiator, maka inovasi itu dipastikan tidak akan bisa berjalan sesuai rancangan awal.
Bukankah banyak inovasi yang berhenti di tengah jalan karena adanya pergantian pimpinan? Bukankah banyak inovasi yang tidak bertumbuh, karena tidak mendapat dukungan pimpinan? Bahkan inovasi-inovasi hebat yang memenangkan kompitisi di tingkat nasionalpun, nasibnya tidak berbeda, disebabkan karena nihilnya peran inisiator.
Sudah saatnya Pemerintah Daerah memprioritaskan memilih pimpinan organisasi dengan mempertimbangkan talenta inisiator yang kuat, jika peningkatan kinerja birokrasi menjadi outcome yang diharapkan.
Related Posts
Komentar
Popular Post
Copyright © 2025 | Pemerintah Kabupaten Banyumas