Mengapa CNN, Bukan Yang Lain?

Judul di atas adalah sebuah pertanyaan kebanyakan dari kita golongan orang-orang yang terpelajar atau tidak gagap teknologi. Lanjutan pertanyaan itu adalah, "Mengapa harus mengurus ke desa, mengapa tidak On Line dari rumah saja, kalau memang bisa tanda tangan elektronik?"

Ya... bagi kita yang tidak gaptek, punya internet di rumah, sinyal internet baik, ada komputer, bisa cetak dokumen sendiri, maka pelayanan mandiri secara On Line tentu lebih memudahkan. Tapi lihatlah saudara-saudara kita yang nasibnya tidak sebaik kita. Apalagi kehidupan di desa, yang tinggal di rumah adalah generasi bomer yang lahir sebelum tahun 1970-an. Internet saja tidak mengenal, gagap teknologi, akses jaringan susah. Kondisi ini adalah riil kita temui di desa.

Jangankan masyarakat umum, mari kita survey di banyak Pemerintahan Desa. Betapa banyak perangkat desa sampai saat ini yang masih gagap terhadap teknologi. Walaupun Kementerian Desa dan Pemerintahan Daerah membanjiri berbagai macam aplikasi berbasis web ke desa, semua laporan desa khususnya laporan keuangan sudah menggunakan berbagai macam platform berbasis internet, laporan aset juga berbasis aplikasi digital, tapi yang mengerjakan hanyalah satu atau dua orang saja yang mampu.

Alasan-alasan itulah, mengapa Kecamatan Kebasen mengedepankan CNN (Cukup Neng Ndesa), bukan On Line mandiri. Pelayanan dasarnya adalah On Line, dari Desa ke Kecamatan atau dari Desa ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, tapi yang meng-On Line kan adalah Perangkat Desa yang sudah terlatih. Dengan memangkas pelayanan tidak sampai ke Kecamatan saja, kita dapat lihat grafik efisiensi, efektifitas dan produktifitas pelayanannya selama tahun 2023-2024 cukup signifikan, seperti di bawah ini.

Lalu bagaimana dengan masyarakat yang ingin On Line mandiri? Untuk urusan Administrasi Kependudukan, dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi IKD (Identitas Kependudukan Digital) atau melalui web https://gratiskabeh.banyumaskab.go.id/.