Paskibra Pencetak Peradaban Bangsa
Sebanyak 70 pelajar SMK di wilayah Kebasen berbaris rapi di rumah adat Mandala Kaloka Desa Kalisalak, Kamis (15/8) sore. Mereka adalah anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kecamatan Kebasen Tahun 2024 yang lolos seleksi pada 31 Juli lalu di Kebasen.
Sore itu mereka dikukuhkan sebagai anggota paskibra Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas tahun 2024 oleh Camat Kebasen Wahyu Adhi Fibrianto, S.STP, MAP. Dengan dipimpin Rian Nur Safei, paskibra asal SMK Negeri Kebasen, upacara pengukuhan tersebut berlangsung secara khidmat.
Selama 15 hari, tempaan yang mereka peroleh tidak hanya baris berbaris, para siswa sekolah menengah itu juga mendapat bekal mengenai kedisiplinan, budi pekerti dan karakter bangsa yang salah satu dalam pembekalannya disampaikan oleh Camat Kebasen pada hari sebelumnya.
Camat Kebasen sebagai pembina upacara mengaku bangga atas terpilihnya 70 putra-putri kecamatan untuk menjadi anggota Paskibra Kecamatan tahun ini. Dalam sambutan PJ Bupati yang dibacakan oleh Beliau, Bupati berpesan, “Selain disyukuri, pengukuhan ini juga harus dihayati dan direnungkan dalam sanubari kalian bahwa misi Paskibra tidak berhenti pada momentum upacara pengibaran dan penurunan bendera pada tanggal 17 Agustus saja”.
“Artinya, selain melaksanakan misi mulia pada upacara pengibaran dan penurunan bendera peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, jiwa nasionalisme, kepeloporan serta kepemimpinan yang terbentuk selama proses pelatihan harus tetap terjaga, dilaksanakan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan harus bisa memberi pengaruh positif bagi rekan-rekan kalian di sekolah maupun lingkungan masyarakat”.
“Kalian adalah putra putri terbaik Banyumas yang telah terpilih dan telah mengikuti proses seleksi dan pelatihan sebagai Paskibra. Kalian semua telah meraih kesempatan untuk menempuh pelatihan kedisiplinan, ketegaran, nasionalisme dan berbagai tempaan mental. Maka dari itu, setidaknya dalam kedisiplinan dan sikap mental, sudah seharusnya kalian berkualitas lebih baik dibanding pelajar-pelajar lain yang tidak bergabung dalam pelatihan-pelatihan seperti yang telah kalian jalani.”
“Saya juga berharap kalian bisa menjadi motor penggerak dalam membentengi pengaruh-pengaruh negative. Generasi mudah harus berfikir panjang, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penggerak dan pencetak peradaban bangsa.”
Diakhiri dan diiringi dengan lagu Syukur ciptaan Husein Mutahar, satu per satu Paskibra maju kedepan dan mencium Bendera Merah Putih sebagai lambang kebanggaan Bangsa Indonesia dengan khidmat dan syahdu.