Jika Bukan Karenamu, Aku Tidak Akan Melakukannya

Dilihat : 488 Kali, Updated: Minggu, 05 Januari 2025
Jika Bukan Karenamu, Aku Tidak Akan Melakukannya

Judul di atas, biasanya adalah ungkapan dari seseorang yang jatuh cinta kepada orang lain. Mungkin kepada kekasih hatinya, kepada istrinya, kepada suaminya, kepada anaknya, kepada sahabatnya atau kepada siapa saja yang dikasihinya.

Ungkapan-ungkapan lain yang sejenis dengan itu misalnya, “Apapun yang kau minta, pasti aku turuti.” “Bagaimanapun beratnya pengorbanan ini, akan tetap aku lakukan.” Atau seperti syair lagunya Pantje Pondaag yang cukup legendaris, “Demi kau dan si buah hati, terpaksa aku harus begini".

Rupanya itu yang dirasakan oleh teman-teman pelayanan Kecamatan Kebasen ketika mulai menerapkan Pelayanan CNN (Cukup Neng Ndesa). Bila diperhatikan sepintas, kelihatannya Pelayanan Kecamatan menjadi semakin ringan dan santai karena kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi di desa, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kecamatan. Dengan begitu kecamatan tidak melayani lagi.

Benarkah demikian?

Nyatanya tidak. Karena pelayanan kecamatan tidak ada yang berubah. Hanya karena memanfaatkan teknologi informasi, teknologi digital dan media sosial, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kecamatan, dapat dilayani secara On Line, tidak perlu lagi berkunjung dan mendatangi kantor kecamatan.

Dan bagi teman-teman pelayanan kecamatan, perubahan ini terasa merepotkan. Cukup berat untuk menyesuaikan, karena CNN yang dijalankan masih banyak kekurangan di sana sini. Masih memanfaatkan platform media sosial, memanfaatkan aplikasi pihak ketiga dan memanfaatkan akun pribadi. Belum lagi ketika aplikasi eror, jaringan tidak stabil, internet putus atau mati listrik. Semua membuat stress pelayanan karena pelayanan di desapun menghendaki untuk segera mendapatkan Tanda Tangan Elektronik. Bahkan ketika semua dalam kondisi stabilpun, ungkapan dalam Bahasa Jawa “ora bisa mingser” atau tidak bisa melakukan hal lain, sempat terucap.

Kok bisa? Itulah proses Tanda Tangan Elektronik (TTE) dengan platform yang sudah tersedia. Bukan aplikasi yang disediakan khusus untuk pelayanan CNN. Proses TTE membutuhkan waktu dan setelah itu harus diregistrasi. Jadi memang ribet karena masih harus dilakukan oleh satu orang.

Jadi siapa yang diuntungkan dengan CNN ini? Tidak bukan dan tidak lain adalah masyarakat. Masyarakat sangat dimudahkan, dengan sekali datang ke Kantor Pemerintahan Desa, sudah mendapatkan surat yang diharapkan. Tidak perlu lagi datang ke kecamatan hanya untuk minta tanda tangan Camat.

Bukan hanya praktis, tapi bila diukur dari segi biaya, waktu dan tenaga, tentu menjadi sangat hemat. Misalnya orang dari desa Mandirancan akan mengurus KIS ke MPP di Purwokerto, tidak perlu lagi harus ke Kebasen dulu karena minta tanda tangan Camat di Kecamatan. Belum lagi orang Bangsa dan Adisana yang akan ke RS Banyumas.

Walaupun bagi teman-teman pelayanan kecamatan terasa berat, ribet dan stress, tapi demi pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik, CNN tetap akan dijalankan. Itulah ungkapan cinta kecamatan kepada masyarakat. Cinta akan bekerja untuk membuat kita komitmen. Komitmen terhadap perbaikan pelayanan publik secara terus-menerus. Karena cinta pula, yang berat terasa ringan, yang sulit terasa mudah, yang jauh terasa dekat, dan yang lelah bisa menjadi lillah.

Komentar