Sekolah Lapang Pertanian
Sekolah Lapang (SL) Pertanian adalah sekolah tanpa dinding yang proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yaitu di lahan petani peserta SL. SL pertanian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani agar dapat meningkatkan kualitas pertanian.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun identifikasi dan mengatasi permasalahan, serta menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya yang ada secara sinergis dan berwawasan lingkungan. Sehingga usaha tani diharapkan bisa lebih efisien, produktivitas tinggi dan berkelanjutan.
Camat Kebasen Wahyu Adhi Fibrianto, S.STP, M.A.P sebagai Dosen Tamu dalam Sekolah Lapangan yang diadakan di Desa Adisana hari Rabu (18/9) yang lalu, diantaranya menyampaikan tentang pemanfaatan musuh alami untuk tanaman. Predator seperti burung hantu dimanfaatkan untuk membasmi hama tikus. Juga pemanfaatan parasit untuk menyuburkan tanaman.
Sekolah Lapangan dengan tema Pola Tanam Terpadu (PTT) Padi Sawah difasilitasi oleh Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Kebasen dan Dinas Pertanian Kab Banyumas. Sebagai nara sumber dari Dinas Pertanian Danang Widiarto, S.P dan dari PPL Kecamatan Agoes Hidayat dan Sugiri, S.Tr.P
Agus Hidayat, PPL Kec Kebasen
Materi-materi yang disampaikan dalam SLPTT Padi Sawah ini cukup menarik menyangkut Teknologi Dasar berupa Pemilihan varietas unggul, Benih yang bermutu, Peningkatan populasi tanaman, Pemupukan berimbang spesifik dan tepat lokasi, Pengendalian hama penyakit secara terpadu dan penggunaan pupuk organik. Sedangkan tentang Teknologi Penunjang berupa Pengolahan tanah yang tepat, menanam bibit muda, Menananm 1-3 bibit per lubang, Pengairan berselang, Penyiangan menggunakan landak dan Panen tepat waktu.
Bila pola budidaya model SLPTT ini diterapkan dengan baik, maka diharapkan akan mendapatkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi bagi para petani.